Cerita Pandawa Mencapai Indraloka

Cerita Pandawa Mencapai Surga


                           
Ilustrasi Dewa Wisnu

Di dalam cerita Mahabharata, dikisahkan bahwa raja Yudisrira yaitu kakak dari Bima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa telah mengundurkan diri sebagai raja Astina Pura. Sebagai gantinya beliau mengangkat pangeran Parikesit. Pangeran Parikesit adalah cucu Arjuna putra dari Abimanyu dengan Dewi Utari. Setelah diangakatnya pangeran Parikesit sebagai Raja Astina Pura, Yudistira bersama saudara-saudaranya yaitu Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa berniat untuk pergi kehutan untuk pergi melakukan wanaprasta dengan tujuan bertapa. Maksudnya ini adalah agar dapat pergi ke surga, ke Indraloka. Dikatakan bahwa Indraloka tersebut berada di puncak gunung Mahameru. Mereka disertai oleh Dewi Drupadi dan seekor anjingnya yang setia. Mereka meninggalkan kerajaan Astina Pura bersama-sama. Siang dan malam mereka berjalan tanpa kenal lelah. 

Akhirnya tibalah mereka didaki gunung Mahameru. Perjalanan mereka lebih lanjut adalah mendaki. Mereka melintasi bermacam-macam rintangan, seperti halnya tebing-tebing atau jurang yang terjal dan dalam, begitu pula binatang-binatangnya yang sangat buas. Perjalan mereka sungguh-sungguh sangat sukar dan berbahaya. Didalam perjalan mereka melihat dan menjumpai pemandangan yang sangat-sangat mengerikan. Hal tersebut sepertinya berada di Neraka. Tetapi mereka tidak putus asa. Mereka terus berusaha tanpa rasa takut. Setelah beberapa minggu dalam perjalanan yang jauh, akhirnya Dewi Drupadi yaitu istri dari panca pandawa tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan. Dia jatuh dan menemui ajalnya. Beberapa hari kemudian Sahadewa pun menemui hal yanh sama pula. Kedua kejadian itu sama sekali tidak mengecilkan semangat hati dan semangat Yudistira. Perjalanan semakin lama semakin jauh dan makin tinggi dirasakannya. Nakula tidak dapat lagi melanjutkan perjalanannya. 

Diapun jatuh dan menemukan ajalnya di tengah jalanan. Beberapa hari kemudian disusul pula Oleh Arjuna dan sampai akhirnya Bima. Beberapa hari kemudian Yudistira bersama seekor anjingnya yang setia sampai pada puncak Gunung Mahameru. Di pintu gerbang Surga Yudistira disambut oleh Dewa Indra. Dewa Indra mempersilahkan Yudistira naik ke kereta yang telah dipersiapkan untuk membawanya ke Indraloka. Yudistira lalu menanyakan Dewi Drupadi dan saudara-saudaranya. Yudistira yakin istrinya dan saudara-saudaranya sudah berada di Surga. Dewa indra menolak membawa anjingnya Yudistira. Tapi Yudistira menolak berpisah dengan anjingnya yang setia. Itulah sebabnya Yudistira menolak untuk naik kereta apabila anjingnya tidak boleh dibawa. Pada akhirnya Dewa Indra mengabulkan permohonan Yudistira. 

Lalu Yudistira bersama-sama naik kereta bersama anjingnya yang sudah disiapkan oleh Dewa Indra. Penolakan Dewa Indra adalah untuk menguji sifat satya dari Yudistira. Ternyata Yudistira sayya pada ucapanya. Akhirnya anjingnya menjelma dalam bentuk asalnya. Ia adalah Dewa Dharma yang turun ke Mercapada. Ia dikatakan turun ke dunia menyamar sebagai seekor anjing yang setia. Sesampai di Indraloka, Yudistira tidak menemui Drupadi, Nakula, Sahadewa, Arjuna, maupun Bima, lalu ia bertanya pada Dewa Indra. "Dimana Drupadi, Nakula, Sahadewa, Arjuna dan Bima?" Indra mengatakan bahwa mereka berada di Neraka. Yudistira kaget dan sangat kecewa. Ia tidak mengerti akan kenyataan itu. Ia melihat juga lawan-lawannya. Mereka semua tampak bahagia. Yudistira meminta kepada Indra agar diantarkan ke Neraka. 

Tempatnya jauh dikedalaman. Tempatnya gelap dan mengerikan, bermacam-macam suara didengar. Orang merintih kesakitan, bau busuk dan pengap, sungguh mengerikan dan menakutkan. Yudistira tidak akan tahan lebih lama. Tetapi karena saudara-saudaranya belum didapatkannya ia pun berusaha bertahan, sewaktu Yudistira akan pergi meneruskan perjalanannya didengarnya suara-suara yang memanggil namanya. Mereka meminta agar Yudistira jangan meninggalkan mereka. Mereka merasakan kedinginan oleh kehadiran Yudistira itu. Yudistira menyanggupi dan menyuruh bidadari melaporkan kepada Indra bahwa ia akan tinggal di neraka bersama-sama saudaranya. 

Ia merasa heran atas semua kejadian itu. Mereka merasa bahwa telah berbuat sesuai dengan agama. Tetapi mereka dimasukan kedalam Neraka. Sebaliknya Duryodhana yang dianggap tidak baik itu ternyata berada di Surga. Setelah bidadari melaporkannya maka Dewa Indra bersama dewa-dewa yang lainnya datang untuk menemui Yudistira di Neraka. Tempat yang tadinya gelap baunya busuk dan pemandangan yang sangat mengerikan menjadi hilang. Berubah menjadi terang, sejuk dan indah. Neraka menjadi Surga. Dewa Indra dan Dewa Yama sebenarnya menguji Yudistira. Yudistira benar-benar orang saleh dan setia. Oleh karena itu Yudistira beserta saudara-saudaranya dan istrinya Drupadi ditempatkan di Surga. Sementara Duryudana yang tadinya di Surga dirubah menjadi Neraka. 

Demikianlah kisahnya yang telah diceritakan. Semasa hidup kita sebenarnya tidak pernah luput dari kesalahan. Karena itupun Yudistira pun pernah mengalami hidup didalam Neraka seperti halnya saudara-saudaranya dan istrinya.

1 Response to "Cerita Pandawa Mencapai Indraloka"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel