Pengertian Itihasa
Saturday, January 25, 2020
Add Comment
Pengertian Itihasa
Perang Bharata Yuda
Itihasa adalah sebuah epos yang menceritakan sejarah
perkembangan raja-raja dan kerajaan Hindu dimasa yang sangat silam. Isi
ceritanya penuh dengan fantasi, rowa, kepahlawanan, kewiraan dan disana sini
dibumbui dengan mitologi-mitologi sehingga memberikan sifat kekhasan sebagai
sastra spiritual. Didalamnya terdapat berbagai dialog tentang sosial politik,
filsafatnya atau ideologi dan teori kepemimpinan yang diakui sebagai pola acuan
oleh para raja-raja Hindu.
Kata Itihasa terdiri atas tiga kata, yaitu: iti-ha-sa, yang
artinya sesungguhnya kejadian itu
begitulah nyatanya. Mengenai Itihasa, didalam kita Mahabharata terdapat
tulisan yang berbunyi : “jayo nametihaso
yam srotawyo wijigisuna.” Kata-kata ini terdapat dalam Adiparwa, yaitu parwa pertama
dari Mahabharata. Dari ungkapan itu menurut para ahli bahwa kata jaya itulah
yang kemudian dinamakan sebagai Itihasa jaya adalah nama episode karangan
Bhagawan Wyasa yang menceritakan sejarah pandawa dan kurawa jaya yang merupakan
episode itulah kemudian oleh penulisnya disebut dengan nama Itihasa, dengan
demikian nama Itihasa diberikan oleh Bhagawan Wyasa sendiri.
Didalam kita
Sarasamucaya juga kita jumpai keterangan yang menyatakan bahwa untuk
mempelajari Veda seseorang hendaklah mengenal Itihasa Weda yang dinyatakan
takut dengan orang yang sedikit ilmunya. Dari penjelasan Adiparwa dan
Sarasamuccaya itu betapa pentingnya seseorang mempelajari Itihasa sebagai
persiapan untuk mengartikan ini weda dan mengamalkan ajaran Veda dalam
kehiduppan sehari-hari. Itihasa sebagai kita sejarah banyak pula memuat hal-hal
yang menurut fakta sejarah masih dapat dibuktikan, termasuk masalah social
politik , masalah kebudayaan, pertentangan berbagai suku yang ada antara
berbagai kerajaan yang kontemporer pada masa perkebangan agama Hindu pada saat
itu. Karena itu bagaimanapun juga sebagai pelengkap dalam penulisan sejarah,
peranan dan fungsi Itihasa tidak dapat diabaikan begitu saja.
Bila kita hendak
mempelajari weda dan perkembangannya, mempelajari sejarah agama Hindu dan
penyebaran kebudayaannya, berbagai konsep politik dan ideologi yang relevan,
maka kitab itihasa itu sangatlah penting sekali untuk dipelajari, dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari karena memuat hal-hal yang penting dalam menjalani
kehidupan. Masalah yang timbul dari kita dan bagi kita sendiri dalam
mempelajari Mahabharata adalah bagaimana kita harus menilai dan mempergunakan
dengan memilih materi yang terdapat dalam kitab itu. Kita harus dapat
memilah-milah mana yang dapat kita pertanggungjawabkan dan mana yang bersifat
mitos semata-mata. Disamping itu ajaran-ajaran yang bersifat mendidik dan
ideal, pembinaan semangat patriotisme, sebagai landasan dalam memupuk semangat
nasionalisme. Idealisme yang ada dalam kitab itihasa adalah sifat berpegang teguh
kepada Dharma seperti pada cerita Mahabharata, Yudistira selalu berpegang teguh
pada ajaran Dharma. Dengan berpegang teguh pada Dharma inilah yang akhirnya
membuat para pandawa memenangkan perang Brata Yuda melawan kurawa di Kuru
setra.
Selain sifaf-sifat Dharma, sifat-sifat kepemimpinan juga sangat menjolok
di dalam kitab Itihasa, seperti dalam kisah Rama, dalam kisah Ramayana beliau
adalah seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat teguh, selalu
memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Sifat-sifat inilah yang patut kita tiru
agar kita dapat memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain. Kesemuanya
itu sangat penting untuk diketahui dan kita pelajari agar dapat memberikan
mannfaat bagi diri kita. Jenis-jenis kitab Itihasa secara tradisional ada dua
macam yaitu Ramayana dan Mahabharata. Kedua epos ini sangat terkenal didunia
dan memikat imajinasi masyarakat Indonesia dimasa silam hingga saat ini. Kedua
kitab ini telah digubah ke dalam sastra Jawa Kuna yang sangat indah. Ceritanya
banyak diambil dalam bentuk drama dan pewayangan. Demikian pula dalam seni
pahat dan seni lukis sangat gemar mengambil took-tokoh dari cerita ini. Dalam
bentuk pahatan karya masa silam kisah dalam kedua kitab ini tersimpan pada
relief-relief candi, dan pura di Jawa dan di Bali.
0 Response to "Pengertian Itihasa"
Post a Comment