Pengertian Itihasa


Pengertian Itihasa


Perang Bharata Yuda

      Itihasa adalah sebuah epos yang menceritakan sejarah perkembangan raja-raja dan kerajaan Hindu dimasa yang sangat silam. Isi ceritanya penuh dengan fantasi, rowa, kepahlawanan, kewiraan dan disana sini dibumbui dengan mitologi-mitologi sehingga memberikan sifat kekhasan sebagai sastra spiritual. Didalamnya terdapat berbagai dialog tentang sosial politik, filsafatnya atau ideologi dan teori kepemimpinan yang diakui sebagai pola acuan oleh para raja-raja Hindu.

     Kata Itihasa terdiri atas tiga kata, yaitu: iti-ha-sa, yang artinya sesungguhnya kejadian itu  begitulah nyatanya. Mengenai Itihasa, didalam kita Mahabharata terdapat tulisan yang berbunyi : “jayo nametihaso yam srotawyo wijigisuna.” Kata-kata ini terdapat dalam Adiparwa, yaitu parwa pertama dari Mahabharata. Dari ungkapan itu menurut para ahli bahwa kata jaya itulah yang kemudian dinamakan sebagai Itihasa jaya adalah nama episode karangan Bhagawan Wyasa yang menceritakan sejarah pandawa dan kurawa jaya yang merupakan episode itulah kemudian oleh penulisnya disebut dengan nama Itihasa, dengan demikian nama Itihasa diberikan oleh Bhagawan Wyasa sendiri. 

     Didalam kita Sarasamucaya juga kita jumpai keterangan yang menyatakan bahwa untuk mempelajari Veda seseorang hendaklah mengenal Itihasa Weda yang dinyatakan takut dengan orang yang sedikit ilmunya. Dari penjelasan Adiparwa dan Sarasamuccaya itu betapa pentingnya seseorang mempelajari Itihasa sebagai persiapan untuk mengartikan ini weda dan mengamalkan ajaran Veda dalam kehiduppan sehari-hari. Itihasa sebagai kita sejarah banyak pula memuat hal-hal yang menurut fakta sejarah masih dapat dibuktikan, termasuk masalah social politik , masalah kebudayaan, pertentangan berbagai suku yang ada antara berbagai kerajaan yang kontemporer pada masa perkebangan agama Hindu pada saat itu. Karena itu bagaimanapun juga sebagai pelengkap dalam penulisan sejarah, peranan dan fungsi Itihasa tidak dapat diabaikan begitu saja. 

          Bila kita hendak mempelajari weda dan perkembangannya, mempelajari sejarah agama Hindu dan penyebaran kebudayaannya, berbagai konsep politik dan ideologi yang relevan, maka kitab itihasa itu sangatlah penting sekali untuk dipelajari, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari karena memuat hal-hal yang penting dalam menjalani kehidupan. Masalah yang timbul dari kita dan bagi kita sendiri dalam mempelajari Mahabharata adalah bagaimana kita harus menilai dan mempergunakan dengan memilih materi yang terdapat dalam kitab itu. Kita harus dapat memilah-milah mana yang dapat kita pertanggungjawabkan dan mana yang bersifat mitos semata-mata. Disamping itu ajaran-ajaran yang bersifat mendidik dan ideal, pembinaan semangat patriotisme, sebagai landasan dalam memupuk semangat nasionalisme. Idealisme yang ada dalam kitab itihasa adalah sifat berpegang teguh kepada Dharma seperti pada cerita Mahabharata, Yudistira selalu berpegang teguh pada ajaran Dharma. Dengan berpegang teguh pada Dharma inilah yang akhirnya membuat para pandawa memenangkan perang Brata Yuda melawan kurawa di Kuru setra. 

          Selain sifaf-sifat Dharma, sifat-sifat kepemimpinan juga sangat menjolok di dalam kitab Itihasa, seperti dalam kisah Rama, dalam kisah Ramayana beliau adalah seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat teguh, selalu memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Sifat-sifat inilah yang patut kita tiru agar kita dapat memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain. Kesemuanya itu sangat penting untuk diketahui dan kita pelajari agar dapat memberikan mannfaat bagi diri kita. Jenis-jenis kitab Itihasa secara tradisional ada dua macam yaitu Ramayana dan Mahabharata. Kedua epos ini sangat terkenal didunia dan memikat imajinasi masyarakat Indonesia dimasa silam hingga saat ini. Kedua kitab ini telah digubah ke dalam sastra Jawa Kuna yang sangat indah. Ceritanya banyak diambil dalam bentuk drama dan pewayangan. Demikian pula dalam seni pahat dan seni lukis sangat gemar mengambil took-tokoh dari cerita ini. Dalam bentuk pahatan karya masa silam kisah dalam kedua kitab ini tersimpan pada relief-relief candi, dan pura di Jawa dan di Bali.    

0 Response to "Pengertian Itihasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel