Tujuan Manusia Beryadnya


Tujuan Manusia Beryadnya

Manusia telah dilahirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, maka kita semua merasa bersyukur sekali karena Beliau dengan rela menciptakan kita sebagai makhluk yang utama sehingga ini merupakan kesempatan yang baik bagi manusia untuk mencapai tujuan (moksa). Disamping itu beliau dengan rela memlihara manusia yaitu dengan menyediakan makanan seperti padi, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain-lain. Yang berguna bagi kehidupan manusia sehingga manusia dapat mengecap dan menikmati kehidupan yang bahagia diatas dunia ini. 

  



Oleh karenanya semua yang ada diatas dunia ini diciptakan oleh Beliau, maka sudah sewajarlah kita sebagai makhluk yang utama yang mengetahui tata susila menghaturkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan melakukan persembahan yadya/beryadnya. Yadnya adalah salah satu aspek keimanan dalam agama Hindu yang berarti melalakukan pengabdian atau kebhaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga yadya berarti melakukan atau berbuat pengorbanan dengan tulus ikhlas yang suci kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) dan segala ciptannya. Wujud nyata dari usaha manusia melakukan yadnya dengan tujuan sebagai berikut.

1.  Bersifat populer (umum)
  1. Melenyapkan pengaruh yang kurang baik.
  2. Mengundang atau menambahkan pengaruh-pengaruh yang baik dan memberikan kekuatan.
  3. Untuk memperoleh tujuan materiil.
  4. Sebagai pernyataan umum yang dimaksudkan menurut tujuan upacara itu sendiri.

      2.  Yadnya bertujuan moral
Yadnya yang bertujuan untuk pembinaan moral, misalnya tidak hanya untuk pensucian jasmani dan bathin tetapi juga untuk mengembangkan sifat-sifat sebagai berikut :
  1. Sifat pengampun dan welas asih.
  2. Sifat tahan uju.
  3. Sifat bebas dari iri hati.
  4. Sifat-sifat yang membina kesucian rohani.
  5.  Sifat-sifat yang wajar dan tenang dalam menghadapi segala cobaan.
  6. Sifat-sifat liberal, suka berdana dan tidak loba.

           3.  Yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian

Salah satu tujuan yadnya adalah membina kepribadian yang mandiri ini berarti yadnya mengandung arti mendidik dan membudayakan tingkah laku manusia agar terciptanya suasana kesucian, agung dan mulia.

4.  Yang bertujuan untuk spiritual

Yadnya juga mengandung pengertian untuk tujuan spiritual atau kerohanian. Ini kita lihat dari penggunaan berbagai sadhana dan pengertian yang terkandung dari berbagai alat upacara itu. Yadnya adalah salah satu latihan yang dapat diimani oleh seseorang dalam dunia spiritualisme. Ini memerlukan pengertian tentang sakramen atau segala sarana upakara dalam beryadnya. Tanpa kesucian yadnya tidak akan berhasil. Jadi dididik untuk selalu belajar hidup suci. Suci dalam artian lahir bathin, ucapan dan pikiran. Suci alat-alat, suci tempat, suci usaha dan niat. Semuanya itu satu keharusan supaya berhasil. Demikianlah pengertian mengenai arti, fungsi dan tinjauan yadnya yang harus dipahami. Dengan bertitik tolak dari pemahaman itu, kita dapat lebih memahami hakekat dan system yadnya yang diajarkan oleh agama Hindu. Ini memerlukan penghayatan dan praktek pelaksanaannya. Berdasarkan pengertian itu maka fungsi yadnya adalah sebagai lembaga ritualia dan bertujuan untuk melakukan pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa secara langsung atau tidak langsung. Yadnya juga sebagai upaya untuk penyucian (prayascitta). Yajna adalah sebagai ekspresi pikiran dalam bentuk budaya.

Tujuan pokok dari yadnya adalah :
  1. Untuk menyebar luaskan ajaran veda.
  2. Sebagai sarana penyebrangan atma untuk mencapai moksa. Dalam hal ini yadnya dianggap sebagai sebuah kapal.
  3. Sebagai sarana untuk menyampaikan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Sebagai sarana untuk menciptakan suasana kesucian, dan penebusan dosa.
  5. Sebagai sarana untuk menciptakan keseimbangan.
  6. Sebagai sarana mendidik yang bersifat praktis tata laku pengalaman ajaran agama.


0 Response to "Tujuan Manusia Beryadnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel