Prinsip Dan Dasar Yadnya

Prinsip Dan Dasar Yadnya

           Perkembangan hidup manusia yang lebih tinggi ditandai dengan penyaluran tenaganya untuk kepentingan atau pengorbanan atas dirinya sendiri yaitu pengabdian yang sejati kapada Sang Hyang Widhi Wasa. Sebab Sang Hyang Widhilah yang menciptakan manusia dan makhluk hidup memelihara dan mengembangkan dirinya juga atas dasar yadnya sebagai jalan yang benar untuk pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widhi. Beberapa sloka dari Bhagavad Gita yang menguraikan prinsip dasar pokok dan pelaksanaan yadnya. Kalau diperhatikan dalam Bhagavad Gita Bab III, sloka 9 samapi 15 yang secara jelas menguraikan tentang prinsip yadnya. Yadnya disini bukan berarti upacara agama saja tetapi perbuatan yang didasarkan pada keikhlasan dan kesucian hati, jadi disini yadnya artinya karma untuk persembahan. 

Kita Bhagavad Gita

         Dalam sloka tersebut pokok-pokok pikiran dituangkan dan akan baru dapat dipahami makna dan artinya apabila didasarkan dengan keyakinan dan perenungan yang mendalam. Dalam sloka 16 Bab III dijelaskan yadnya itu sifatnya timbal balik. Tuhan menciptakan alam dengan segala isinya termasuk manusia. Oleh karena demikian manusia harus beryadnya kepada Tuhan dan alam, juga termasuk sesama manusia. Tuhan beryadnya, artinya tuhan menciptakan alam semesta dengan segala isinya dan Tuhanpun tidak terikat pada ciptaannya. Manusia diciptakan Tuhan manusiapun harus beryadnya kepada Tuhan dan segala ciptaannya tanpa terikat pula dengan hasilnya. Inilah yang dimaksud dengan memutar cakra dari pada yadnya. Manusia beryadnya kepada tumbuh-tumbuhan dan hewanpun beryadnya kepada manusia. Karena tanpa tumbuhan dan binatang manusia tidak dapat hidup di dunia ini. Hal ini tersirat dalam sloka 14. 

          Dengan demikian pula manusia akan mendapatkan anugrah atau karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa apabila manusia berdasarkan yadnya. Demikian pula manusia akan kita dapatkan hubungan sesuatu yang harmonis dan kebahagiaan apabila manusia dengan manusia saling beryadnya. Dalam Bhagavad Gita Bab IV sloka 23 sampai sloka 33 menjelaskan bentuk yadnya. Disini dijelaskan bukan upacara agama saja bentuk dari pada yadnya, bekerja dengan tulus ikhlas dan berpusat pada pengetahuan dan bekerja hanya untuk yadnya inilah yang akan memberikan manusia dari lingkaran hukum karma. Menghekang hawa nafsu mengorbankan atau menghekang indria, mengorbankan kekayaan untuk tujuan yadnya melakukan latihan-latihan rohani, mengendalikan pikiran, taat akan janji, memberikan pengaetahuan, mengatur jalanya nafas, membatasi makanan tertentu semuanya itu adalah tergolong yadnya. 

       Tiap-tiap pengorbanan adalah memberikan jalan untuk pertumbuhan jiwa dan pengorbanan mencari dasarnya pada keikhlasan berbuat untuk tujuan yang lebih mulia. Dalam sloka 31 dijelaskan bahwa dunia ini diciptakan oleh Tuhan. Sesungguhnya bukan untuk mereka yang memberikan pengorbanan. Jadi disini jelas sekali bahwa hidup yang benar-benar adalah hidup yang didasarkan pada yadnya. Dalam sloka 33 ditegaskan bahwa beryadnya dengan ilmu pengetahuan jauh lebiu agung sifatnya dari pada pengorbanan dengan harta benda yang berupa apapun.

       Dalam Bhagavad Gita bab IX dijelaskan tentang arti yadnya sebagai penyerahan diri kepada Tuhan (Parama Atma). Apa yang kita terima dari Tuhan dikembalikan lagi kepada Tuhan. Pemberian dan penyerahan ini kedua-duanya merupakan kepunyaan Tuhan. Dalam bab yang sama sloka 25 dijelaskan pula, tujuan dari pada yadnya.

      Ada yang ditunjukkan kepada dewa-dewa, kepada leluhur dan ada yang titunjukkan kepada Tuhan yang merupakan tujuan yang tertinggi. Sloka 26 menjelaskan unsur-unsur pelaksaan yadnya seperti daun, buah, bunga, dan air. Sepanjang itu dilakukan dengan penuh cinta kasih pasti akan diterima oleh Tuhan, meskipun bentuknya sederhana. Bila persembahyangan itu besar-besaran tetapi didasarkan pada ego atau rasa aku yang lebih menonjol maka tidak akan mempunyai arti suci.

0 Response to "Prinsip Dan Dasar Yadnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel