Pembagian Panca Yadnya
Friday, January 31, 2020
Add Comment
Yadnya
Yadnya berasal dari kata “yaj” yang artinya memuja,
mempersembahkan. Jadi yadnya adalah persembahan yang tulus iklas kepada Tuhan
Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Yadnya merupakan kewajiban dasar
yang harus dilakukan oleh umat beragama Hindu. Dasar dari dilaksanakannya
Yadnya adalah karena manusia memiliki tiga hutang yang dibawa dari lahir yang
sering disebut dengan Tri Rna. Tri Rna berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu
terdiri dari kata Tri dan Rna. Tri artinya tiga, sedangkan Rna artinya hutang.
Jadi Tri Rna adalah tiga hutang yang harus dibayar oleh manusia dengan
berdasarkan Yadnya. Adapun bagian dari Tri Rna yang merupakan tujuan dasar dari
dilaksanakannya Panca Yadnya adalah:
- Dewa Rna, yaitu hutang kepada para dewa yang telah memberikan kehidupan kepada manusia. Adapun cara membayarnya yaitu dengan melaksanakan Dewa Yadnya dan Bhuta Yadnya.
- Rsi Rna, adalah hutang kepada para maharsi yang telah memberikan pengetahuan kepada manusia. Adapun cara membayarnya adalah dengan cara melaksanakan Rsi Yadnya.
- Pitra Rna, yaitu hutang kepada para leluhur yang dimana cara membayarnya yaitu dengan melaksanakan Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya.
Pembagian Panca Yadnya
Panca Yadnya merupakan lima persembahan yang tulus dan
ikhlas yang bertujuan untuk membayar hutang. Adapun bagian-bagiannya adalah
sebagai berikut:
1. Dewa
Yadnya
Tri Sandya
Dewa Yadnya merupakan persembahan yang tulus iklas kepada
Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena telah diberikan kesempatan untuk menjalani
kehidupan di dunia ini dan juga sebagai rasa terimakasih dan rasa syukur karena
telah diberikan keselamatan. Contoh dari pelaksanaan Dewa Yadnya yaitu
melakukan Puja Tri Sandya tiga kali dalam sehari, membersihkan pura dan
memberikan dana punia untuk pembangunan tempat suci. Dewa Yadnya merupakan
kewajiban dasar yang harus dilakukan oleh umat manusia terutama manusia yang
beragama Hindu. Dengan melaksanakan Dewa Yadnya diharapkan manusia dapat
menambah rasa bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi.
2. Pitra Yadnya
upacara ngaben
Pitra Yadnya adalah persembahan yang tulus iklas kepada para
leluhur atau orang tua yang telah melahirkan kita ke dunia ini. Orang tua
merupakan orang yang paling penting didalam kehidupan manusia tanpa ada orang
tua maka kita tidak akan dilahirkan didunia ini. Oleh karena itu kita harus
tetap bersyukur karena kita tidak melahirkan walaupun tidak dalam keadaan sempurna.
Karena orang tua kita merupakan orang yang sangat penting maka disarankan agar
anaknya mampu merawatnya dan menjaganya mulai dari sekarang.
Hormat kepada orang tua merupakan sesuatu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Merawat orang tua, seperti memberikan makan, membantu pekerjaannya dirumah merupakan pelaksanaan dari pitra yadnya. Ketika orang tua kita sudah meninggal maka diwajibkan kepada si anak agar dapat mengabenkan orang tuanya. Ini merupakan hal yang harus dilakukan agar kehidupan sianak menjadi damai. Selain itu bertujuan agar dapat membayar hutang karena sudah dilahirkan di dunia ini.
Hormat kepada orang tua merupakan sesuatu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Merawat orang tua, seperti memberikan makan, membantu pekerjaannya dirumah merupakan pelaksanaan dari pitra yadnya. Ketika orang tua kita sudah meninggal maka diwajibkan kepada si anak agar dapat mengabenkan orang tuanya. Ini merupakan hal yang harus dilakukan agar kehidupan sianak menjadi damai. Selain itu bertujuan agar dapat membayar hutang karena sudah dilahirkan di dunia ini.
3. Rsi Yadnya
Rsi yadnya merupakan penghormatan kepada Maharsi, pandita,
ataupun pinandita, suliggih, orang suci yang ada hubungannya dengan agama
Hindu. Karena telah berjasa dalam kehidupan manusia maka sekarang tinggal
kewajiban dari umat manusia agar mampu menghormati orang-orang suci tersebut,
karena merupakan hal yang patut dilakukan oleh umat manusia. Contoh dari
pelaksanaan Rsi yadnya yaitu, menghormati dan menghargai orang-orang suci
atapun guru-guru keagamaan, memberikan bantuan kepada Maha Rsi, dan selalu
bhakti kepada orang suci.
4. Manusia Yadnya
upacara pawiwahan
Manusia Yadnya merupakan persembahan yang dilakukan atau
upacara yang dilakukan kepada manusia agar tercapai kehidupan yang jagadhita,
damai, dan sehat lahir batin. Upacara manusia yadnya ini dilakukan ketika masih
didalam kandungan (magedong-gedongan) hingga sampai menikah (pawiwahan). Upacara
manusia yadnya dilaksanakan harus dengan tulus iklas karena inti sari dari
pelaksanaan yadnya itu adalah harus berdasarkan kepada tulus iklas. Dengan pelaksanaan
upacara manusia yadnya secara berurutan, diharapkan dapat mencapai kehidupan
yang harmonis didunia ini.
5. Bhuta Yadnya
upacara mecaru
Bhuta yadnya merupakan persembahan yang tulus iklas kepada
para bhuta kala agar kita selalu mendapatkan perlindungan. Tujuan dari
pelaksanaan bhuta yadnya yaitu menyeimbangkan alam bhuta menjadi alam dewa
sehingga akan tercapai kehidupan yang sejahtera. Contoh dari pelaksanaan bhuta
yadnya yaitu, melakukan pecaruan ketika ada hari raya nyepi, melakukan
persembahan segehan ketika hari kajeng kliwon, melakukan persembahan panca wali
karma (10 tahun sekali di pura Besakih), dan melakukan upacara eka dasa ludra
(100 tahun sekali di pura Besakih). Dengan melakukan persembahan yang tulus
iklas maka kehidupan didunia ini tentunya akan selalu dalam keadaan damai dan
sejahtera.
0 Response to "Pembagian Panca Yadnya"
Post a Comment