Contoh-contoh adanya Purnabhawa
Friday, February 7, 2020
Add Comment
Contoh-contoh adanya Purnabhawa
Sesungguhnya didalam hidup ini banyak sekali contoh-contoh
yang memperbesar keyakinan kita terhadap adanya punarbhawa itu. Sangat sulitlah
untuk mencari sebab-sebab dari perbedaan hidup, kualitas diri dan sebagainya
dari semua orang, karena semua itu tidak terlepas dari kerjanya karma. Bila
kita amati secara mendalam hidup ini, maka kita akan dapatilah
perbedaan-perbedaan dimana kita melihat ada orang yang hidupnya sangat
menderita, cacat, dan bodoh. Sedangkan di pihak lain kita dapati hidup
seseorang bergelimpang harta benda, senang, dan bijaksana, berkuasa dan
sebagainya. Dari semua itulah muncullah pertanyaan atas perbedaan-perbedaan
tersebut, yang jawabannya pada akhirnya sulit ditentukan ketuntasannya.
Keyakinan akan adanya purnabhawa itu akan lebih cepat diterima melalui
cerita-cerita keagamaan. Dari cerita tersebut dapatlah direnungkan kebenaran
yang terkandung didalamnya sungguh sangat sulit dimengerti.
punarbhawa
Dibawah ini dicantumkan beberapa cerita tentang punarbhawa
sebagai berikut :
Swami Sivandana menulis majalah yang berjudul Divine Life
dikatakannya bahwa tumimbal lahir itu ada. Swami mengatakan beberapa tahun yang
lalu telah mengemparkan kota New Delhi di India karena kejadian bahwa seseorang
gadis kecil dapat mengetahui kehidupannya yang telah lalu (reinkarnasinya).
Gadis itu bernama Shanti Devi, yang lahir pada tanggal 12
Oktober 1926, di New Delhi. Santi Devi dapat menceritakan segala bermacam pengalamannya yang dialaminya waktu
kehidupannya yang lampau. Sampai kejadian yang sekecil-kecilnya. Hidupnya pada
zaman dahulu, juga di daerah India yang namanya Muttra. Suaminya bernama Pandit
Kedar Naty Cauby. Suamniya masih hidup dan tinggal pada tempat semula. Oleh
orang tuanya tutur Santi Devi mengenai kehidupannya yang lampau dianggapnya
hanya sebagai obrolan anak-anak belaka.
Kemudian orang tua Santi Devi mengirimkan surat kepada bekas suaminya itu dari Muttra, dan menyarankan supaya Santi Devi bertemu dengan familinya di New Delhi yaitu kepada Pandit Kedar Nath untuk mengadakan Tanya jawab dan betul juga Santi Devi dapat mengenalnya dengan tepat. Lantaran dari pembicaraan-pembicaraan yang dilakukan itu sungguh-sungguh benar mengenangkan hubungan family dari kehidupannya yang lampau, maka suaminya berkunjung ke rumah Santi Devi dengan anaknya yang berumur 10 tahun beserta isterinya yang baru. Begitu berhadapan, Santi Devi dengan mudah dapat mengenal bekas suaminya dan sangat terharu melihat putranya, hingga akhirnya mereka saling mencucurkan air mata.
Kemudian orang tua Santi Devi mengirimkan surat kepada bekas suaminya itu dari Muttra, dan menyarankan supaya Santi Devi bertemu dengan familinya di New Delhi yaitu kepada Pandit Kedar Nath untuk mengadakan Tanya jawab dan betul juga Santi Devi dapat mengenalnya dengan tepat. Lantaran dari pembicaraan-pembicaraan yang dilakukan itu sungguh-sungguh benar mengenangkan hubungan family dari kehidupannya yang lampau, maka suaminya berkunjung ke rumah Santi Devi dengan anaknya yang berumur 10 tahun beserta isterinya yang baru. Begitu berhadapan, Santi Devi dengan mudah dapat mengenal bekas suaminya dan sangat terharu melihat putranya, hingga akhirnya mereka saling mencucurkan air mata.
Setelah terjadi percakapan antara Santi Devi dengan bekas suaminya Pandit
Kedar Nath dapatlah dipastikan bahwa Santi Devi adalah penjelmaan dari roh
bekas istrinya yang pertama, karena segala sesuatu yang dituturkan oleh Santi
Devi tentang kehidupannya pada masa lampau bekas suaminya itu adalah benar.
Akhirnya Santi Devi diajak berkunjung ke Muttra. Sebelum sampai di Muttra,
Santi Devi dapat menceritakan bagaimana warna rumah yang ditinggalkannya itu
serta nama-nama jalan menuju kerumahnya
dan tentang bangunan suci atau pura di Dwarakanda. Disamping itu ia menuturkan
bahwa ia menyimpan uang sebanyak 100 rupees dan dikatakan oleh bekas suaminya
bahwa uang itu telah diambilnya pada waktu istrinya meninggal.
Setelah Santi Devi tiba di Muttra, ia dapat mengenali semua
bekas familinya dan menunjuk sebuah
sumur yang tak berdinding di rumanya yang kini telah ditimbun dengan batu oleh
bekas suaminya. Pertemuan Santi Devi dengan seluruh bekas famlinya itu adalah
suatu pertemuan yang sangat mengharukan, sehingga mengakibatkan tangis sedu
sedan yang menghayati hati.
Bagaimanakah kiranya dalam pengalaman sehari-hari. Kita seringkali
berjumpa dengan seseorang dengan tidak pernah kenal sebelumnya, tetapi secara
insting kita merasa seperti tidak asing dan merasakan kenal baik kepada orang
itu. Dan apakah pula sebabnya seringkali terjadi, bila kita megunjungi suatu
tempat secara insting kita merasa dalam hati sangat terkesan, padahal tempat
itu baru kita mengenalnya.
Banyak lagi kejadian di dunia ini yang lita dengar dari
majalah. Seperti surat kabar dan sejenisnya mengenai orang yang istimewanya
memiliki pemikiran yang jenius, dapat berbicara dalam bahasa yang banyak dan
dapat mengetahui sesuatu yang ada di luar kebiasan normal. Semua ini tentulah
ada kaitannya dengan kehidupannya yang terdahulu yang sekarang mengalami
Punarbawa kembali secara bertahap dari
rendah kepada kelahiran yang lebih tinggi.
0 Response to "Contoh-contoh adanya Purnabhawa"
Post a Comment